Rabu, 30 November 2016

Vending machine










*Langkah – Langkah penggunaan mesin minuman :
1. Masukan uang lembaran Rp.!0.000 yang digunakan tidak boleh berlipat-lipat,rusak dan harus RAPIH.
2. User melihat pilihan minuman yang tersedia di mesin minuman.
3. jika uang sesuai lanjut keproses selanjutnya. Dimesin ini terdapat nomor disetiap minuman.
4. user memilih minuman yang diinginkan dengan cara menekan tombol nomor yang tertera dimesin minuman. Contohnya menekan nomer 1, lalu dilanjutkan dengan menekan tombol “ OK “ jika user sudah merasa benar.
5. Setelah menekan tombol “ OK “ mesin akan meyiapkan atau mengambil minuman secara otomatis dan kemudian dikirim ketempat minuman.
6. Setelah itu user bias mengambil minuman pada tempat pengeluaran minuman.
7.  jika user tidak jadi membeli, user menekan tombol “ CANCEL “ dan uang akan keluar kembali.

Minggu, 16 Oktober 2016

SOFTWARE BAD DESIGN



Opera Mini 5 beta… Bad or Good Design?
 Di tengah-tengah kesibukan (baca: sok sibuk) ini, sepertinya baru ingat kalau punya blog yang nampaknya makin “suwung” (baca: sepi) saja. Kebetulan sekarang sedang gatel ingin corat-coret lagi. Tapi belum ada ide mau nulis apa. Ya sudah, daripada bingung, mendingan diisi saja dengan tugas kuliah
Kasus contoh produk yang saya ambil adalah Opera Mini 5 beta, jadi jika ada rekan-rekan yang sering menggunakan Opera Mini, silakan saya diberi tambahan informasi atau masukan barangkali ada kekurangan.
Nama Produk : Opera Mini
Tipe : Software Aplikasi Internet Mobile Browser
Platform : Java ME
Developer : Opera Software
Deskripsi Singkat :
Opera Mini merupakan salah satu aplikasi perangkat mobile yang mempunyai fungsi utama sebagai internet browser. Opera Mini berjalan pada perangkat-perangkat mobile yang dapat mendukung Java application. Handphone, smartphone, personal digital assistants (PDA), dan semua device yang mendukung platform J2ME dengan spesifikasi profile minimal MIDP 2.0 dapat menjalankan aplikasi ini.
Secara fungsional, fitur-fitur yang dimiliki oleh Opera Mini diturunkan dari Opera Web Browser, hanya saja sedikit berbeda dari segi arsitektur koneksinya. Opera Mini terlebih dahulu melewatkan semua konten yang ada pada halaman web melalui proxy server yang bertugas menyesuaikan format konten tersebut agar sesuai dengan spesifikasi layar handheld yang notabene jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan layar monitor pada PC. Sehingga client side application hanya menerima data konten yang telah dikompres dengan ukuran yang lebih kecil. Karena memang jika kita berbicara tentang aplikasi mobile, maka satu syarat yang mutlak adalah penggunaan data yang kecil, relatif jika dibandingkan dengan aplikasi desktop.
Dari pertama kali dikembangkan, Opera Mini telah melakukan mengeluarkan beberapa versi release. Versi yang terbaru adalah Opera Mini versi 5 beta. Versi inilah yang akan digunakan pada uraian pembahasan mengenai desain interaksi yang terdapat pada aplikasi tersebut.
DESIGN REVIEW
 No.
 Point of Interest
Point of View
Good / Bad
 1
Operational feedback
Pada aplikasi terdapat informasi terkait status operasional aplikasi yang ditujukan kepada user. Status ditunjukkan dengan adanya progress bar yang berjalan dan secara intuitif menunjukkan kepada user bahwa aplikasi sedang melakukan suatu proses tertentu.
Hasil gambar untuk contoh software web design opera mini
Pada gambar di atas, proses yang terjadi juga ditunjukkan dengan tulisan “Installing…” dan “Loading…” yang berada di bawah dan di tengah-tengah progress bar.
Adanya visual feedback semacam ini sangat penting, karena tanpa adanya informasi yang menyatakan status aplikasi, asumsi user terhadap aplikasi akan melebar. Jika asumsi positif mungkin akan menjadi advantage tertentu bagi aplikasi, tapi bagaimana jika yang terjadi adalah asumsi negatif? Misalnya: jika proses loading terlalu lama dan tidak ada komponen visual yang ditunjukkan kepada user, mungkin sebagian besar user akan beranggapan bahwa aplikasi tersebut “ngehang” atau mengalami error.
Usability
 Good
 2
Penggunaan analogi pointer mouse pada layar mobile device yang kurang tepat.
Pada Opera Mini versi 4 ke bawah, jika kita telah membuaka suatu halaman web, kita dapat dengan cepat berpindah-pindah dari komponen halaman web satu ke komponen yang lain, baik menggunakan 5 way navigational pad maupun joystick type pad. Karena selectable pointer-nya berupa highlightable component yang langsung menunjuk pada komponen yang bersangkutan, baik itu berupa link, textfield, button, dsb.
 Hasil gambar untuk contoh software web design opera mini
Pada Opera Mini versi 5 beta, ada tambahan berupa anak panah kecil yang dianalogikan seperti pointer mouse pada layar monitor desktop. Untuk memilih suatu komponen pada halaman web, kita diharuskan mengarahkan anak panah tersebut tepat di atas komponen yang dimaksud.
Ada konsekuensi negatif dalam hal kecepatan interaksi atau pengoperasian user terhadap aplikasi. Jika sebelumnya hanya perlu menekan navigational key ke atas atau ke bawah untuk memilih komponen-komponen halaman web, namun sekarang harus benar-benar presisi menempatkan anak panah tepat di atas komponen yang dimaksudkan. Karena bagaimanapun juga, penekanan tombol-tombol pada keypad tidak dapat disamakan begitu saja dengan cara kerja mouse pada komputer desktop, terutama dalam hal kecepatan aksi yang dapat dilakukan oleh user. Disamping itu, mekanisme yang baru ini juga bertentangan dengan experiences yang telah didapatkan oleh user dari versi-versi sebelumnya.
Jadi, mungkin akan lebih baik jika tampilan anak panah ini dihilangkan dan tetap menggunakan mekanisme seleksi komponen seperti pada versi-versi sebelumnya.
Usability, User Experience
 Bad
 3
Useful hint
Opera Mini versi 5 beta dapat menampilkan petunjuk berupa rangkaian karakter-karakter yang diwakili oleh tombol keypad ketika kita melakukan pengetikan pada suatu komponen text field. Petunjuk ini sangat berguna, terutama bagi user yang belum terbiasa dengan cara pengetikan menggunakan tombol keypad (common keypad). Pengetikan pada common keypad, secara intuitif mekanisme pengetikannya sama seperti halnya ketika kita mengetikkan pesan menggunakan SMS.
Tapi mungkin akan sedikit kurang berguna bagi user yang menggunakan device bertipe QWERTY atau touchscreen.
Usability, User Experience
 Good
 4
Address suggestion choices
Bagaimanapun juga, kecepatan proses pengetikan karakter pada antarmuka mobile device akan selalu tertinggal jauh jika dibandingkan dengan penggunaan keyboard. Untuk mengurangi gap tersebut, biasanya pada aplikasi mobile disediakan semacam suggestion terhadap suatu kata atau frase tertentu. Suggestion yang disediakan oleh Opera Mini pada antarmukanya adalah pada bagian input alamat website. Pemberian suggestion ini, sedikit banyak dapat mengurangi langkah-langkah aksi yang harus dilakukan oleh user untuk dapat membuka sebuah alamat website.
Usability, User Experience
 Good
 5
Pengalihan (distraction) perhatian user yang terlalu jauh
Pemunculan menu pada Opera Mini versi 5 beta dapat dilakukan dengan menekan left softkey . Tapi, menunya sendiri muncul pada bagian atas layar. Hal ini berpotensi menimbulkan kebingungan bagi user yang telah terbiasa dengan sub-menu yang muncul ketika left softkey yang menyatakan menu ditekan.
Pada Opera Mini versi 4, penekanan terhadap left softkey dapat memunculkan sub-menu berbentuk list, dan letaknya tidak jauh dari tempat label menu. Sementara pada Opera Mini versi 5 beta, menu muncul di bagian atas layar. Hal ini menimbulkan user’s eye distraction yang terlalu jauh. Sehingga otomatis, kecepatan operasional user terhadap aplikasi juga akan turun.
 Hasil gambar untuk contoh software web design opera mini
Ketika left softkey ditekan, tampilan menu utama muncul di bagian atas layar. Hal ini relatif terlalu jauh dengan teks menu yang posisinya persis berada di atas left softkey. Sehingga bukan tidak mungkin, user yang sebelumnya terbiasa dengan sub menu berbentuk list, akan mengalami kebingungan ketika tampilan menu carousel (seperti gambar di atas) muncul di bagian atas layar.
Sebenarnya, adanya sub-menu dalam bentuk gabungan antara carousel dan list seperti ini merupakan user interface yang baik, karena selain menimbulkan aspek estetis yang tidak membosankan, juga menghemat langkah-langkah user untuk dapat melakukan aksi tertentu. Namun, penempatan yang terlalu jauh dari softkey, akan membuat mata user lelah melihat ke atas dan ke bawah secara terus menerus.
Kalaupun tampilan menu ini harus ada, mungkin sebaiknya penempatannya diletakkan sedekat mungkin dari softkey atau bagian bawah layar.
Contoh solusi yang mungkin, yaitu menu diletakkan di bagian bawah layar dan menempel persis di atas footer atau option bar :
 
Usability, User Experience, Aspek Estetis
 Bad
 6
Label tekstual menu yang ambigu.
Aksi user dinyatakan dalam label (teks) yang terdapat di atas softkey atau navigational key yang bersesuaian. Aksi-aksi tersebut harusnya sesuai, baik dari konteks yang terkandung pada labelnya itu sendiri, maupun konsistensi penempatannya.
Pada Opera Mini versi 5 beta, terdapat kesalahan penyajian user interface yang sebenarnya tidak dapat ditolerir, yaitu penulisan label yang bersifat ambigu.
 
Seperti yang terlihat pada gambar di atas, terdapat dua (2) buah label menu yang sama, “Back”, tapi memilki aksi yang berbeda. Yang satu menyatakan kembali ke halaman web sebelumnya, sementara yang lain menyatakan menutup jendela menu.
Mungkin akan lebih baik jika ada salah satu label yang diganti. Misalnya: “Back” yang sebelah kanan diganti menjadi “Close Menu”, karena konteksnya sendiri adalah melakukan aksi menutup menu, bukan ‘kembali’.
Usability, User Experience
 Bad
 7
Wasting step
Opera Mini versi 5 beta ini menggunakan sistem tabbed windows. Artinya, kita bisa membuka lebih dari satu halaman web, sementara halaman yang lain tidak harus ditutup. Sistem ini diadopsi dari fitur rata-rata desktop web browser yang ada sekarang. Hampir semua menggunakan sistem tabbed windows ini.
Kelemahan yang ada pada sistem tabbed windows yang dimiliki oleh Opera Mini versi 5 beta adalah user harus melakukan serangkaian beberapa aksi hanya untuk berpindah ke tab yang lain.
Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh user agar dapat berpindah tab :
Dibutuhkan kurang lebih empat (4) langkah untuk mengakses tab window yang lain. Padahal, jika tidak tidak ada penggunaan analogi pointer mouse seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka user cukup melakukan satu langkah kanan atau kiri untuk melakukan perpindahan tab. Dan pasti akan menghemat beberapa langkah yang juga akan meningkatkan kecepatan operasional aplikasi oleh user. 
 
User Experience
 Bad
 8
 
Dialogs


Penggunaan komponen dialog untuk berkomunikasi dengan user merupakan hal yang penting dalam penyajian user interface. Ada dua (2) fungsi utama dengan adanya dialog seperti yang dicontohkan di atas, yaitu :
– Memberikan informasi kepada user tentang status aplikasi.
– Meminimalisir kesalahan aksi yang dilakukan oleh user terhadap aplikasi. Sebagai contoh: user secara tidak sengaja hendak melakukan penghapusan terhadap data history, jika tidak terdapat dialog, maka aksi tersebut pasti tidak dapat dibatalkan, karena user tidak diberikan waktu untuk berpikir mengenai aksi yang sedang dilakukan.
Pada umumnya, terdapat empat (4) macam dialog statement, antara lain: Exclamation, Question, Information atau Notification, dan Critical Error atau Warning.
Usability
 Good
 9
 
Inapropriate metaphor


Bagi user yang telah terbiasa dengan penggunaan icon pada aplikasi desktop, mungkin akan langsung berinterpretasi bahwa jika icon yang disajikan adalah gambar kamera, yang langsung terlintas di benak user adalah galeri foto atau suatu konten yang berkaitan dengan image file. Padahal, yang dimaksud oleh Opera Mini (seperti tampilan di atas) adalah “Saved Page” atau daftar halaman web yang telah disimpan secara lokal. Tapi sebenarnya tidak menjadi masalah yang cukup berarti karena di samping icon tersebut juga ditampilkan labelnya. Sehingga user lebih diarahkan pada labelnya, bukan menginterpretasikan iconnya.