Opera Mini 5 beta… Bad or Good
Design?
Di tengah-tengah kesibukan (baca: sok sibuk) ini,
sepertinya baru ingat kalau punya blog yang nampaknya makin “suwung” (baca:
sepi) saja. Kebetulan sekarang sedang gatel ingin corat-coret lagi. Tapi belum
ada ide mau nulis apa. Ya sudah, daripada bingung, mendingan diisi saja dengan
tugas kuliah
Kasus contoh produk yang saya ambil adalah Opera Mini 5
beta, jadi jika ada rekan-rekan yang sering menggunakan Opera Mini, silakan
saya diberi tambahan informasi atau masukan barangkali ada kekurangan.
Nama Produk : Opera Mini
Tipe : Software Aplikasi Internet Mobile Browser
Platform : Java ME
Developer : Opera Software
Deskripsi Singkat :
Opera Mini merupakan salah satu aplikasi perangkat mobile
yang mempunyai fungsi utama sebagai internet browser. Opera Mini berjalan pada
perangkat-perangkat mobile yang dapat mendukung Java application. Handphone,
smartphone, personal digital assistants (PDA), dan semua device yang mendukung
platform J2ME dengan spesifikasi profile minimal MIDP 2.0 dapat menjalankan
aplikasi ini.
Secara fungsional, fitur-fitur yang dimiliki oleh Opera Mini
diturunkan dari Opera Web Browser, hanya saja sedikit berbeda dari segi
arsitektur koneksinya. Opera Mini terlebih dahulu melewatkan semua konten yang
ada pada halaman web melalui proxy server yang bertugas menyesuaikan format
konten tersebut agar sesuai dengan spesifikasi layar handheld yang notabene
jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan layar monitor pada PC. Sehingga
client side application hanya menerima data konten yang telah dikompres dengan
ukuran yang lebih kecil. Karena memang jika kita berbicara tentang aplikasi
mobile, maka satu syarat yang mutlak adalah penggunaan data yang kecil, relatif
jika dibandingkan dengan aplikasi desktop.
Dari pertama kali dikembangkan, Opera Mini telah melakukan
mengeluarkan beberapa versi release. Versi yang terbaru adalah Opera Mini versi
5 beta. Versi inilah yang akan digunakan pada uraian pembahasan mengenai desain
interaksi yang terdapat pada aplikasi tersebut.
DESIGN REVIEW
No.
|
Point of Interest
|
Point of View
|
Good / Bad
|
1
|
Operational feedback
Pada aplikasi terdapat informasi terkait status
operasional aplikasi yang ditujukan kepada user. Status ditunjukkan dengan
adanya progress bar yang berjalan dan secara intuitif menunjukkan kepada user
bahwa aplikasi sedang melakukan suatu proses tertentu.
Pada gambar di atas, proses yang terjadi juga ditunjukkan
dengan tulisan “Installing…” dan “Loading…” yang berada di bawah dan di
tengah-tengah progress bar.
Adanya visual feedback semacam ini sangat penting, karena
tanpa adanya informasi yang menyatakan status aplikasi, asumsi user terhadap
aplikasi akan melebar. Jika asumsi positif mungkin akan menjadi advantage
tertentu bagi aplikasi, tapi bagaimana jika yang terjadi adalah asumsi
negatif? Misalnya: jika proses loading terlalu lama dan tidak ada komponen
visual yang ditunjukkan kepada user, mungkin sebagian besar user akan beranggapan
bahwa aplikasi tersebut “ngehang” atau mengalami error.
|
Usability
|
Good
|
2
|
Penggunaan analogi pointer mouse pada layar mobile device
yang kurang tepat.
Pada Opera Mini versi 4 ke bawah, jika kita telah membuaka
suatu halaman web, kita dapat dengan cepat berpindah-pindah dari komponen
halaman web satu ke komponen yang lain, baik menggunakan 5 way navigational
pad maupun joystick type pad. Karena selectable pointer-nya berupa
highlightable component yang langsung menunjuk pada komponen yang
bersangkutan, baik itu berupa link, textfield, button, dsb.
Pada Opera Mini versi 5 beta, ada tambahan berupa anak
panah kecil yang dianalogikan seperti pointer mouse pada layar monitor
desktop. Untuk memilih suatu komponen pada halaman web, kita diharuskan
mengarahkan anak panah tersebut tepat di atas komponen yang dimaksud.
Ada konsekuensi negatif dalam hal kecepatan interaksi atau
pengoperasian user terhadap aplikasi. Jika sebelumnya hanya perlu menekan navigational
key ke atas atau ke bawah untuk memilih komponen-komponen halaman web, namun
sekarang harus benar-benar presisi menempatkan anak panah tepat di atas
komponen yang dimaksudkan. Karena bagaimanapun juga, penekanan tombol-tombol
pada keypad tidak dapat disamakan begitu saja dengan cara kerja mouse pada
komputer desktop, terutama dalam hal kecepatan aksi yang dapat dilakukan oleh
user. Disamping itu, mekanisme yang baru ini juga bertentangan dengan
experiences yang telah didapatkan oleh user dari versi-versi sebelumnya.
Jadi, mungkin akan lebih baik jika tampilan anak panah ini
dihilangkan dan tetap menggunakan mekanisme seleksi komponen seperti pada
versi-versi sebelumnya.
|
Usability, User Experience
|
Bad
|
3
|
Useful hint
Opera Mini versi 5 beta dapat menampilkan petunjuk berupa
rangkaian karakter-karakter yang diwakili oleh tombol keypad ketika kita
melakukan pengetikan pada suatu komponen text field. Petunjuk ini sangat
berguna, terutama bagi user yang belum terbiasa dengan cara pengetikan
menggunakan tombol keypad (common keypad). Pengetikan pada common keypad,
secara intuitif mekanisme pengetikannya sama seperti halnya ketika kita
mengetikkan pesan menggunakan SMS.
Tapi mungkin akan sedikit kurang berguna bagi user yang menggunakan
device bertipe QWERTY atau touchscreen.
|
Usability, User Experience
|
Good
|
4
|
Address suggestion choices
Bagaimanapun juga, kecepatan proses pengetikan karakter
pada antarmuka mobile device akan selalu tertinggal jauh jika dibandingkan
dengan penggunaan keyboard. Untuk mengurangi gap tersebut, biasanya pada
aplikasi mobile disediakan semacam suggestion terhadap suatu kata atau frase
tertentu. Suggestion yang disediakan oleh Opera Mini pada antarmukanya adalah
pada bagian input alamat website. Pemberian suggestion ini, sedikit banyak
dapat mengurangi langkah-langkah aksi yang harus dilakukan oleh user untuk
dapat membuka sebuah alamat website.
|
Usability, User Experience
|
Good
|
5
|
Pengalihan (distraction) perhatian user yang terlalu jauh
Pemunculan menu pada Opera Mini versi 5 beta dapat
dilakukan dengan menekan left softkey . Tapi, menunya sendiri muncul pada
bagian atas layar. Hal ini berpotensi menimbulkan kebingungan bagi user yang
telah terbiasa dengan sub-menu yang muncul ketika left softkey yang
menyatakan menu ditekan.
Pada Opera Mini versi 4, penekanan terhadap left softkey
dapat memunculkan sub-menu berbentuk list, dan letaknya tidak jauh dari
tempat label menu. Sementara pada Opera Mini versi 5 beta, menu muncul di
bagian atas layar. Hal ini menimbulkan user’s eye distraction yang terlalu
jauh. Sehingga otomatis, kecepatan operasional user terhadap aplikasi juga
akan turun.
Ketika left softkey ditekan, tampilan menu utama muncul di
bagian atas layar. Hal ini relatif terlalu jauh dengan teks menu yang
posisinya persis berada di atas left softkey. Sehingga bukan tidak mungkin,
user yang sebelumnya terbiasa dengan sub menu berbentuk list, akan mengalami
kebingungan ketika tampilan menu carousel (seperti gambar di atas) muncul di
bagian atas layar.
Sebenarnya, adanya sub-menu dalam bentuk gabungan antara
carousel dan list seperti ini merupakan user interface yang baik, karena
selain menimbulkan aspek estetis yang tidak membosankan, juga menghemat
langkah-langkah user untuk dapat melakukan aksi tertentu. Namun, penempatan
yang terlalu jauh dari softkey, akan membuat mata user lelah melihat ke atas
dan ke bawah secara terus menerus.
Kalaupun tampilan menu ini harus ada, mungkin sebaiknya
penempatannya diletakkan sedekat mungkin dari softkey atau bagian bawah
layar.
Contoh solusi yang mungkin, yaitu menu diletakkan di
bagian bawah layar dan menempel persis di atas footer atau option bar :
|
Usability, User Experience, Aspek Estetis
|
Bad
|
6
|
Label tekstual menu yang ambigu.
Aksi user dinyatakan dalam label (teks) yang terdapat di
atas softkey atau navigational key yang bersesuaian. Aksi-aksi tersebut
harusnya sesuai, baik dari konteks yang terkandung pada labelnya itu sendiri,
maupun konsistensi penempatannya.
Pada Opera Mini versi 5 beta, terdapat kesalahan penyajian
user interface yang sebenarnya tidak dapat ditolerir, yaitu penulisan label
yang bersifat ambigu.
Seperti yang terlihat pada gambar di atas, terdapat dua
(2) buah label menu yang sama, “Back”, tapi memilki aksi yang berbeda. Yang
satu menyatakan kembali ke halaman web sebelumnya, sementara yang lain
menyatakan menutup jendela menu.
Mungkin akan lebih baik jika ada salah satu label yang
diganti. Misalnya: “Back” yang sebelah kanan diganti menjadi “Close Menu”,
karena konteksnya sendiri adalah melakukan aksi menutup menu, bukan
‘kembali’.
|
Usability, User Experience
|
Bad
|
7
|
Wasting step
Opera Mini versi 5 beta ini menggunakan sistem tabbed
windows. Artinya, kita bisa membuka lebih dari satu halaman web, sementara
halaman yang lain tidak harus ditutup. Sistem ini diadopsi dari fitur rata-rata
desktop web browser yang ada sekarang. Hampir semua menggunakan sistem tabbed
windows ini.
Kelemahan yang ada pada sistem tabbed windows yang
dimiliki oleh Opera Mini versi 5 beta adalah user harus melakukan serangkaian
beberapa aksi hanya untuk berpindah ke tab yang lain.
Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
user agar dapat berpindah tab :
Dibutuhkan kurang lebih empat (4) langkah untuk mengakses
tab window yang lain. Padahal, jika tidak tidak ada penggunaan analogi
pointer mouse seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka user cukup
melakukan satu langkah kanan atau kiri untuk melakukan perpindahan tab. Dan
pasti akan menghemat beberapa langkah yang juga akan meningkatkan kecepatan
operasional aplikasi oleh user.
|
User Experience
|
Bad
|
8
|
Dialogs
Penggunaan komponen dialog untuk berkomunikasi dengan user
merupakan hal yang penting dalam penyajian user interface. Ada dua (2) fungsi
utama dengan adanya dialog seperti yang dicontohkan di atas, yaitu :
– Memberikan informasi kepada user tentang status
aplikasi.
– Meminimalisir kesalahan aksi yang dilakukan oleh user terhadap aplikasi.
Sebagai contoh: user secara tidak sengaja hendak melakukan penghapusan
terhadap data history, jika tidak terdapat dialog, maka aksi tersebut pasti
tidak dapat dibatalkan, karena user tidak diberikan waktu untuk berpikir
mengenai aksi yang sedang dilakukan.
Pada umumnya, terdapat empat (4) macam dialog statement,
antara lain: Exclamation, Question, Information atau Notification, dan
Critical Error atau Warning.
|
Usability
|
Good
|
9
|
Inapropriate metaphor
Bagi user yang telah terbiasa dengan penggunaan icon pada
aplikasi desktop, mungkin akan langsung berinterpretasi bahwa jika icon yang
disajikan adalah gambar kamera, yang langsung terlintas di benak user adalah
galeri foto atau suatu konten yang berkaitan dengan image file. Padahal, yang
dimaksud oleh Opera Mini (seperti tampilan di atas) adalah “Saved Page” atau
daftar halaman web yang telah disimpan secara lokal. Tapi sebenarnya tidak menjadi
masalah yang cukup berarti karena di samping icon tersebut juga ditampilkan
labelnya. Sehingga user lebih diarahkan pada labelnya, bukan
menginterpretasikan iconnya.
|
|
|